
Kalau lo punya satu slot buat pemain yang bisa diandalkan di posisi mana pun, David Alaba harus ada di daftar teratas. Gak banyak pemain yang bisa main di tiga posisi berbeda dan tetap kelas dunia di semuanya.
Dan bukan cuma soal kemampuan di lapangan, tapi juga kecerdasan taktik, leadership alami, dan sikap profesional. Alaba itu tipe pemain yang bikin tim stabil — dengan atau tanpa bola.
Awal Karier: Wonderkid Austria yang Nongol di Bayern
David Olatukunbo Alaba lahir 24 Juni 1992 di Wina, Austria. Darah Nigeria dari bokap, darah Filipina dari nyokap. Kombinasi unik ini kasih dia:
- Gen atletik
- Kultur kerja keras
- Dan daya tahan mental sejak kecil
Masuk akademi Bayern München di usia remaja, Alaba langsung mencuri perhatian. Bukan cuma karena skillnya, tapi juga karena kematangan cara mainnya.
Tahun 2010, dia debut di tim utama Bayern di umur 17 tahun. Waktu itu dia masih main sebagai gelandang. Tapi gak lama kemudian, dia digeser ke posisi bek kiri — dan langsung meledak.
Bayern München: Dari Fullback ke Bek Tengah, Semua Dikuasai
Alaba jadi bek kiri utama Bayern selama hampir satu dekade. Dan bukan sekadar pemain bagus — dia adalah bek kiri terbaik di dunia selama bertahun-tahun.
Keunggulannya:
- 💨 Kecepatan eksplosif
- 🎯 Crossing akurat banget
- 🧠 Vision tajam kayak playmaker
- 🛡️ Jago duel 1v1 dan disiplin taktik
Tapi makin dewasa, dia mulai dimainin di posisi lain. Pep Guardiola pernah naruh dia jadi gelandang bertahan, bahkan bek tengah. Dan hasilnya?
Dia tetap elite.
Puncaknya, pas Hansi Flick jadi pelatih, Alaba digeser jadi bek tengah di skema 4 bek — dan itu bikin banyak orang bilang:
“Lah, ternyata Alaba bisa juga jadi komandan lini belakang!”
Dan iya, dia bukan cuma bisa. Dia master.
Gelar di Bayern? Jangan Ditanya
Selama di Bayern (2009–2021), Alaba ngoleksi:
- 🏆 10x Bundesliga
- 🏆 6x DFB Pokal
- 🏆 2x Liga Champions (2013 & 2020)
- 🏆 UEFA Super Cup, FIFA Club World Cup, dll
Dia juga jadi bagian penting dari skuad treble 2013 dan 2020. Gak heran kalau dia disebut sebagai salah satu legenda Bayern sepanjang masa.
Tapi setelah 12 tahun, dia cari tantangan baru. Dan pilihannya? Real Madrid.
Real Madrid: Jadi Pemimpin Baru di Jantung Pertahanan
Waktu Alaba gabung Madrid pada 2021 (gratis, bro), banyak yang ragu:
“Bisa gak dia jadi pengganti Ramos?”
“Bakal cocokkah di La Liga?”
Jawaban: BISA BANGET.
Bareng Éder Militão, Alaba langsung jadi bek tengah utama. Kombinasi mereka:
- Militão = agresif & cepat
- Alaba = tenang, taktis, playmaker dari belakang
Di musim pertamanya, dia:
- Jadi starter utama hampir tiap laga
- Bawa Madrid juara La Liga + Liga Champions
- Cetak gol spektakuler vs Barcelona di El Clasico
- Jadi pemimpin baru di ruang ganti
Dan yang bikin dia menonjol: passing vision-nya dari belakang. Lo bakal ngira dia gelandang deep-lying kalau liat cara dia lepas bola.
Gaya Main: Defender Tapi Punya Otak Gelandang
Alaba itu bek yang bisa:
- 🎯 Kasih long pass 50 meter dengan akurat
- 🚀 Bawa bola dari belakang sampai tengah kayak Modrić
- 🧠 Baca positioning lawan sebelum mereka lari
- ⚡ Ngejar striker yang lebih cepat karena reading-nya superior
- 🤹♂️ Dribble keluar dari tekanan
Dia itu bek elegan, tapi gak lembek. Dia tetap bisa duel, tetap bisa tekel, tetap bisa marah kalau perlu. Tapi semua dilakukan dengan kontrol. Bukan sekadar insting.
Dan saat dibutuhkan di posisi lain, dia gak pernah nolak. Udah main bek tengah, bek kiri, gelandang, bahkan pernah jadi sayap kiri. Lo tinggal kasih jersey — dia siap.
Statistik & Kontribusi: Impact Lebih Besar dari Angka
Alaba bukan pemain yang bakal lo liat di papan skor tiap pekan. Tapi:
- Dia bikin build-up lebih cepat
- Dia bikin lawan gak berani press terlalu tinggi
- Dia jadi penghubung yang bikin Modrić–Kroos kerja lebih mudah
- Dia sering cetak gol dari freekick atau tembakan jarak jauh (diam-diam clutch!)
Dan soal leadership? Dia pernah jadi kapten timnas Austria saat masih 20-an. Di Madrid, dia juga sering jadi pemimpin non-resmi — yang nyemangatin tim, jaga tempo ruang ganti, dan bawa vibes positif.
Timnas Austria: Ikon Sepanjang Masa
Alaba debut buat Austria sejak remaja. Dia udah main 100+ caps, dan jadi andalan mutlak buat negaranya.
Masalahnya? Austria bukan tim kuat di level Eropa. Tapi Alaba selalu loyal. Bahkan sering main di posisi gelandang atau sayap karena mereka butuh kreator.
Dan lo bisa liat: dia selalu kasih 100%. Gak peduli lawannya siapa. Karena buat dia, pakai jersey negara adalah kebanggaan.
Mentalitas: Dewasa, Kalem, dan Serius Tapi Tetap Seru
Alaba dikenal sebagai pemain yang:
- 🎙️ Gak banyak drama
- 🤝 Punya hubungan sehat dengan pelatih & rekan tim
- 💪 Profesional di latihan, gak pernah males-malesan
- 😄 Humoris dan disukai di ruang ganti
Dia juga aktif dalam kegiatan sosial, bangun akademi buat anak muda, dan jadi role model buat pemain berdarah campuran di Eropa.
Gaya hidupnya gak hedon, tapi kelas. Lowkey tapi tetap elegan.
Penutup: David Alaba Adalah Simbol Bek Modern yang Tahu Cara Menang
Gak banyak pemain yang bisa pindah dari satu liga ke liga lain, dari satu posisi ke posisi lain, dan tetap konsisten elite. David Alaba adalah pengecualian.
Dia adalah bek modern sejati — cerdas, fleksibel, tenang, dan tajam. Dia bisa jagain gawang lo, tapi juga bisa jadi kreator dari belakang. Dan yang lebih keren? Dia gak pernah berubah gaya walau tim dan negara ganti-ganti.
Pemain serba bisa kadang dianggap “pengisi lubang.” Tapi Alaba? Dia pengisi lubang yang berubah jadi fondasi.